
The Impact of Suicide on the Family (Pengaruh bunuh diri pada keluarga)
Terdapat tiga jenis keluarga dimana bunuh diri pada orangtua terjadi, yaitu. Pertama, keluarga dimana orangtua bunuh diri karena memiliki penyakit kronis (tidak adanya konflik keluarga). Kedua, keluarga dimana orangtua bunuh diri karena konflik yang hanya dialami oleh korban dimana anggota keluarga lainnya tidak mengalami konflik tersebut. Ketiga, keluarga yang kacau dimana bunuh diri terjadi karena adanya gejolak atau permasalahan pada beberapa anggota keluarga. Pemeriksaan membutuhkan psikopatologi sebelumnya pada masing-masing anggota keluarga bersamaan dengan keluarga yang speseifik dimana bunuh diri itu terjadi. Dengan kata lain pemeriksaan terhadap keluarga korban bunuh diri harus mempertimbangkan patologi karena terdapat masing-masing alasan bunuh diri yang alasan tersebut datang tidak hanya dari keluarga.
​
Bunuh diri memiliki dampak mendalam pada jaringan sosial. Dukungan sosial menjadi faktor penting setelah akibat dari kematian dan efeknya terasa setelah bunuh diri. Faktor yang mengganggu dengan kemampuan kelompok sosial memberikan dukungannya kepada keluarga korban. Dampak bunuh diri yang paling buruk pada jaringan sosial yaitu adanya penyimpangan proses komunikasi setelah kematian, terutama isu yang menjadi kesalahan. Bunuh diri merupakan kematian yang membingungkan, penyebabnya rumit, banyak ditentukan dan kurang dipahami. Keluarga korban bunuh diri dinilai lebih negatif dibanding keluarga korban kematian lainnya akrena mereka terlihat pantas disalhakn atas kematian keluarganya, terutama terjadi pada orangtua yang anaknya bunuh diri. Keluarga melakukan penarikan diri secara sosial, berusaha menghancurkan kekompakan keluarga atau jaringan sosial karena para keluarga saling menyalahkan atas kematian dan merasa mau. Penyimpangan lainnya yaitu kerahasiaan seputar penyebab kematian. Menyembunyikan penyebab kematian dari orang-orang luar yang bukan keluarga dekat. Sumber utama kerahasiaan penyeab kamatian ini karena dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan psikologis anggota keluarga. Keluarga korban bunih diri mengalalami hukuman, pengucilan sosial dan isolasi, juga rasa malu. Dampak rasa malu tersebut membuat keluarga sulit untuk membicarakan hal mengenai bunuh diri. Mengakibatkan mereka menarik diri dari lingkungan sosial. Keluarga korban sering menyalahkan diri mereka akibat dari kematian anggota keluarganya yang melakukan bunuh diri. Mereka merasa adanya kekurangan dari mereka sebagai orangtua, pasangan, anak, atau saudara kandung. Mereka menyimpulkan bahwa mereka tidak bisa menjadi individu yang bertanggung jawab karena kematian salah satu anggota keluarganya.
​
Variabel yang menyebabkan seseorang bunuh diri yaitu: kesehatan mental, emosi, fungsional masalah, kesehatan fisik. Selain itu mediator potensial anak-anak bunuh diri yaitu faktor demografis, variabel yang terkait dengan kematian (melihat pemakaman atau kejadian bunuh diri), dinamila keluarga, integrasi sosial, pemanfaatan layanan kesehatan mental, depresi sebelumnya dan psikopatologi. Bunuh diri anggota keluarga dikaitkan dengan perilaku berisiko pada remaja akan sadar kematian. Orang yang ditinggalkan oleh seseorang yang bunuh diri berisiko mengalami kesedihan, gangguan mental, dan bahkan bunuh diri dimasa depan.
​
SUMBER:
Cerel, J., Jran J.R., & Duberstein, P.R. (2008). The Impact of Suicide on the Family. Journal Crisis, 29(1), 38-44.
